Ironis

Aku terbangun dari tidur yang tak pernah cukup
merangkak mencari gawai yang dipastikan mati
Kemudian berlanjut pada rutinitas pagi, siang, berlanjut sore

Aku semakin sulit membedakan mana yang nyata dan bias
seringkali rutinitas harian ku anggap bias agar hidup tak terasa menyedihkan

Lalu mimpi?
Paling tidak setelah senja berakhir baru ku anggap sebagai hidup
dan sisanya hingga aku terlelap menjadi waktu penting di keseharianku

Aku jengah menjelaskan apa yang aku pahami
Aku jengah menjelaskan apa yang terjadi

Kadang memang nyata terlalu membosankan untuk dijalani
Kadang nyata bahkan sangat ironis untuk dipahami
Seperti jatuh cinta pada orang yang tak pernah memahami,
atau sekadar menaruh harap pada orang yang tak pernah bisa mempercayai

Tinggalkan komentar